Benjolan Di Payudara
Menurut Prof. Dr. Zubairi Djoerban, KHOM., Professor of Internal Medicine, di Divisi Hematology Medical Oncology di Universitas Indonesia, di berbagai negara, termasuk di Indonesia, kecenderungan seorang wanita untuk mendapati benjolan pada payudaranya cukup sering. Dan gejalanya juga beragam, bisa tidak terasa apapun hingga rasa nyeri yang menusuk-nusuk. Jadi apa sebenarnya benjolan pada payudara?
Prof. Zubairi menjelaskan bahwa benjolan pada payudara bisa dibagi dua: kanker dan bukan kanker. Benjolan yang bukan kanker itu sendiri terbagi lagi menjadi tumor dan bukan tumor. Tumor itu sendiri masih terbagi lagi:
Prof. Zubairi menjelaskan bahwa benjolan pada payudara bisa dibagi dua: kanker dan bukan kanker. Benjolan yang bukan kanker itu sendiri terbagi lagi menjadi tumor dan bukan tumor. Tumor itu sendiri masih terbagi lagi:
- Kista sederhana adalah kantung berisi cairan yang dapat membesar dan nyeri (umumnya sebelum menstruasi) dan sering terjadi pada wanita usia produktif yang masih mengalami menstruasi.
- Fibrokistik payudara bisa terjadi karena pertumbuhan berlebihan jaringan ikat payudara yang dapat teraba sebagai benjolan. Selain pada jaringan ikat, juga bisa terbentuk banyak kantung cairan (kista) yang umumnya bersifat jinak.
- Fibroadenoma mamma merupakan tumor jinak payudara yang teraba sebagai benjolan licin yang kenyal seperti karet dan mudah digerakkan, umum dijumpai pada wanita yang belum mengalami menopause.
- Papiloma adalah tumor jinak kecil yang tumbuh di saluran kelenjar susu. Jika seseorang menderita papiloma, payudara dapat mengeluarkan cairan bening kemerahan dikarenakan bercampur darah.
Dalam ilmu kedokteran, yang dimaksud dengan tumor adalah semua penumbuhan jaringan yang berlebihan dan membentuk penumpukan massa pada bagian tubuh manapun, bisa jinak maupun ganas. Tumor ganas disebut kanker. Sedangkan kista adalah tumor yang berupa kantung berisi cairan. Jadi kista bisa disebut sebagai tumor jinak. “Pada sebagian besar kasus kista payudara, tidak cenderung menjadi kanker.
0 komentar:
Post a Comment