STRESS
Sering sekali mungkin Anda mendengar kata stress dalam kehidupan sehari-hari. Namun tahukah anda bahwa stress adalah merupakan reaksi tubuh yang normal. Tubuh secara otomatis akan bereaksi terhadap suatu rangsangan atau situasi yang tampaknya tidak mudah, menekan dan berbahaya.Isyarat stress yang sampai ke otak akan merangsang tubuh memproduksi berbagai hormon dan neurotransmiter seperti andrenalin dan serotonin yang akan membuat kita menjadi normal dan merasa bergairah bahkan kadang gelisah jika terlampau berlebihan.
Namun hati – hati jika stress menjadi berkelanjutan dengan frekwensi yang tergolong sering terjadi karena kondisi ini dapat menimbulkan berbagai penyakit serius dikemudian hari.
Kadang juga kita didiagnosa stress oleh dokter, tanpa kita tahu sebabnya. Ketika kita pergi memeriksakan diri ke dokter karena mengeluh sakit kepala atau perasaan sakit dibagian tubuh yang lain namun setelah diperiksa dgn scan, mri dan lain-lain ternyata tidak ditemukan adanya kelainan.
Karena bingung tak menemukan kadang dokter akan mendiagnosa kondisi yang kita keluhkan sebagai penyakit psikosomatis yang dalam bahasa gaulnya kita mengalami stress (perasaan lho aja kali. Stress itu ada yang tingkat ringan dan ada juga tingkat berat dan sudah mengganggu aktivitas normal sehari-hari.
Penyebab stress
Banyak hal yang dapat menyebabkan stress dan biasanya bersifat individual dan subyektif yang artinya setiap pribadi berbeda-beda, tergantung dari banyak faktor antara lain:- Suasana Hati, terlalu gembira, terlalu sedih,
- Masalah hubungan pribadi,
- Pelajaran sekolah atau pekerjaan,
- Penyakit yang berkepanjangan atau cedera serius
- Kesulitan keuangan,
- Cuaca ekstrem terlalu panas atau sebaliknya,
- Lingkungan yang terlalu ramai dan bising,
- Ambisi atau cita – cita terlalu tinggi,
- Kurang percaya diri, terlalu pemalu
- Dipaksa untuk mengubah nilai atau prinsip hidup,
- Frustasi dan rasa bersalah dan tidak ada jalan keluar,
- Kehilangan sesuatu yang sangat berharga dan berarti dlm hidup,
- Phobia yang berlebihan,
- Dan masih banyak faktor lain
Gejala stress
Stress sangat sulit di diagnosa dan biasanya dperlukan serangkaian pemeriksaan untuk dapat mendiagnosa stress. Stress akan mudah diamati jika sudah menunjukkan perubahan perilaku yang kemudian disebut depresi. Sebagian besar tampak biasa – biasa saja namun akan mencuat menjadi stress jika menghadapi tekanan sehingga disebut stress terselubung.Tidak jarang kita mendengar berita kejahatan seperti pembunuhan sadis setelah diselidiki ternyata pelakunya tidak menunjukkan gejala gangguan jiwa. Bila bertemu kejadian seperti ini penyidik aparat polisi akan menyarankan pemeriksaan kejiwaan.
Berikut gejala umum pada stress yang sifatnya juga individual, tidak sama untuk tiap = tiap orang al sbb:
- Mudah tersinggung, mudah marah
- Gemetar, berkeringat dan gelisah,
- Sakit perut, sakit kepala atau diare,
- Hasrat buang air kecil meningkat,
- Palpitasi atau jantung berdebar-debar,
- Selalu merasa lelah dan tidak bergairah,
- Sukar berkonsentrasi dan menjadi pelupa,
- Berperilaku agresif atau sebaliknya sangat defensif,
- Bersikap tegang dan sukar tersenyum,
Pengobatan Stress
Jika tidak ditangani dengan baik, stress dapat akan berujung pada penyakit yang lebih berat seperti :- Hipertensi dan serangan jantung,
- Histeria atau sakit jiwa,
- Obesitas, Diabetes karena banyak makan (nafsu makan meningkat),
- Kurus lemas, hipotensi untuk yang gejala nafsu makan hilang,
- Gastritis, gangguan pencernaan,
- Gangguan pernafasan atau asma berat,
- Stroke,
- Impoten
- dll.
- Selalu bersyukur dan berserah diri dalam kondisi suka dan duka,
- Makan makanan bergizi seimbang,
- Cukup istirahat dan rutin olah raga,
- Jujur pada diri sendiri tentang kekuatan dan cita - cita serta mimpi yang dimiliki,
- Membina hubungan vertikal dan horisontal secara berimbang dan proporsional,
- Termukan penyebab perasaan negatif dan segera belajar untuk menanggulanginya,
- Buatlah perencanaan akan perubahan besar dalam hidup namun beri waktu diri untuk beradaptasi dengan perubahan tsb,
- Rencanakan waktu dengan baik dan buat skala prioritas,
- Berbagilah dengan orang lain untuk permasalahan hidup, serperti dengan pasangan, orang tua, pemuka agama dsb.
- Buatlah perencanaan rekreasi dan laksanakan dengan keluarga.
Jika stress terus mendera anda segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat-obatan anti stress yang saat ini sudah banyak tersedia dengan mekanisme dan efek samping yang cocok untuk anda.
Biasanya obat-obatan tersebut bersifat penenang dengan efek samping tidur (sedatif) atau non sedatif. Bila perlu berkonsultasi juga dengan psikolog untuk permasalahan psikologi yang anda alami.
Ingat stress berkepanjangan yang tidak ditangani dapat menimbulkan penyakit yang lebih berat bahkan hingga gangguan kejiwaan yang meski dapat sembuh namun membutuhkan waktu yang lebih lama. Mendiagnosa dan mengobati stress lebih dini lebih mudah serta murah dengan tingkat kesembuhan mencapai 100%.
Demikianlah share kali ini tentang stress, semoga bermanfaat.
Ditulis dari berbagai sumber oleh Lamriston Sidauruk, SKM untuk http://tipshidupsehathidupbahagia.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment