Penyakit Osteoporosis dan Pengobatannya
Osteoporosis adalah suatu kondisi tubuh yang ditandai dengan penurunan massa tulang atau kepadatan tulang. Bahasa sederhana disebut dengan keropos tulang. Osteoporosis akan mngakibatkan tulang menjadi tidak normal bahkan mudah patah. Kondisi tulang patah disebut dengan fraktur.
Fraktur dapat terjadi pada semua jaringan tulang keras atau kita kenal dengan tulang rangka.
Secara alamiah dalam sistem rangka manusia terjadi proses pembaharuan atau penyerapan masa tulang.
Sel yang bertanggungjawab dalam proses ini adalah “OSTEOCLAST” yang bekerja untuk mengarsorbsi/menyerap (merusak) tulang serta fungsi yang bekerja untuk membentuk tulang yang dinamakan sel “OSTEOBLAST”.
Sel yang bertanggungjawab dalam proses ini adalah “OSTEOCLAST” yang bekerja untuk mengarsorbsi/menyerap (merusak) tulang serta fungsi yang bekerja untuk membentuk tulang yang dinamakan sel “OSTEOBLAST”.
Osteoporosis akan terjadi jika proses “osteoclast” tidak dapat diimbangi oleh kinerja “osteoblast” dalam membangun jaringan tulang. Dengan kata lain proses kerusakan atau absorbsi tulang lebih cepat, sehingga terjadi penurunan masa tulang yang berujung pada kondisi tulang rapuh seperti kaki meja yang dimakan rayap didalamnya akan mudah patah dan terjadi FRAKTUR.
Nah kalau sudah fraktur akan menimbulkan penyakit lain yang biasanya lebih gawat. Seperti Stroke pendarahan karena terpeleset dikamar mandi yang setelah didiagnosa ternyata osteoporosis di daerah tungkai atau kaki.
Penyebab Osteoporosis
Pertumbuhan tulang paling optimal terjadi pada awal masa remaja, pada usia 10-14 tahun (anak perempuan) dan 12-16 tahun (anak laki-laki). Sekitar 45% massa tulang dewasa dibentuk pada masa remaja dan terus berjalan hingga usia 30-an. Puncak massa tulang (Peak Bone Mass) dicapai pada usia 25-30 tahun. Setelah itu perlahan massa tulang akan menurun sesuai pertambahan usia hingga terjadinya osteoporosis.
Osteoporosis berkaitan oleh banyak faktor antara lain:
- Usia, pada usia lanjut mekanisme pembentukan tulang kita akan mengalami penurunan fungsi sistem rangka. Banyaknya jumlah sel tulang tua yang diserap dan hancurkan oleh “Osteoclast” akan menyulitkan “Osteoblast” kesulitan dalam melakukan pembaruan. Hal ini diperparah oleh penyerapan zat pembangun juga menurun seiring usia.
- Jenis Kelamin, Osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita berbanding sekitar 80% daripada laki-laki 20%. Perbedaan ukuran tulang yang cenderung lebih besar pada pria dan mekanisme mekanisme hormon estrogen dan progesteron pada wanita pasca menopause disinyalir sebagai penyebab dari kondisi ini.
- Genetik, Osteoporosis dilaporkan juga berhubungan dengan riwayat penyakit keturunan. Artinya jika memiliki riwayat keluarga yang menderita osteoporosis maka diperkirakan sekitar 60-80% salah satu dari anggota keluarga akan lebih rentan mengalami osteoporosis.
- Pengaruh Obat-Obatan, Beberapa sediaan obat seperti Golongan Kortikosteroid mempunyai efek samping mempercepat kejadian osteoporosis.
- Penyakit tertentu seperti Cushing's disease, Hyperthyroidism, Hyperparathyroidism, Hypogonadism, kelainan hepar, kegagalan ginjal kronis, keganasan (cancer) dll.
- Gaya Hidup, Gaya Hidup kurang sehat, merokok, penggemar kafein dll dilaporkan juga mempercepat osteoporosis.
Gejala Osteoporosis.
Osteoporosis juga disebut sebagai “silent killer disease” karena penyakit ini datang secara tiba-tiba, tanpa memberikan gejala yang jelas serta tidak terdeteksi, hingga penderita akhirnya mengalami patah tulang.
Penegakan diagnosa osteoporosis juga tidak mudah, diperlukan peralatan kedokteran yang canggih untuk mendiagnosis penyakit ini. Seperti dengan Densitometri DXA, Densitometri Ultrasound serta
Pemeriksaan CT Scan Tulang khususnya utk mendeteksi adanya potensi keganasan
DXA (Dual X-Ray Absorptiometry) saat ini dinilai paling sensitif dan akurat. Dalam pemeriksaan Bone Mass Density (BMD). Setiap pengurangan massa tulang 1 SD meningkatkan kemungkinan patah tulang 2 – 2,5 kali.
WHO menetapkan pemeriksaan densitas mineral tulang (BMD) sebagai berikut:
BMD normal | <-1SD |
BMD rendah/osteopenia | -1SD sampai -2,5SD |
Osteoporosis | <-2,5 SD |
Osteoporosis berat | <-2,5SD + fraktur |
Pengobatan Osteoporosis
Pada prinsipnya osteoporosis tidak dapat disembuhkan, hal terbaik untuk penanganan osteoporosis adalah dengan pencegahan dan pengendalian mekanisme Osteoblas dan osteoklas dalam analogi timbangan jungkat – jungkit dimana kecenderungan Osteoklas lebih berat karena beberapa faktor yang dapat dihindari (seperti gaya hidup) dan tidak dapat dihindari seperti faktor usia.
Dengan kata lain Osteoporosis merupakan keniscayaan dan yang bisa kita lakukan adalah upaya memperlambat dan mengendalikannya.
Pencegahan osteoporosisdengan meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D, berjemur di bawah sinar matahari pagi terutama pada usia pertumbuhan hingga 25 – 30 tahun sehingga pembentukan massa tulang jadi maximal, selanjutnya pada usia > 30 tahun asupan zat pembentuk tulang perlu tetap dijaga, perbanyak aktivitas fisik, berolah raga dan jika diperlukan ditambah dengan senam osteoporosis.
Untuk pengendalian dengan obat-obatan medis perlu dilakukan konsultasi dengan dokter ahli tulang. Adapun obat-obatan yang sering dipergunakan antara lain:
- Terapi sulih hormon (gold standard) namun perlu pengawasan dokter ahli karena kemungkinan terjadinya keganasan
- Kalsitonin
- Bifosfonat
- Garam florida
- Steroid anabolic
- Vitamin D dan turunannya
- Kalsium (1000 mg/hr untuk pria dan 1500 mg/hr untuk wanita)
Tips hidup ini mungkin berguna utk mencegah Osteoporosis dari segi asupan gizi. Asupan gizi diperlukan untuk penyusunan, pertumbuhan serta pengaturan sistem pada tulang.
Zat gizi yang diperlukan tulang dalam rangka mencegah terjadinya keropos tulang atau osteoporosis, diantaranya adalah:
- Kalsium Total rata-rata berat kalsium pada tubuh manusia dewasa kurang lebih 1 kg, 99% terdapat pada tulang dan gigi dan 1% sisanya ada pada cairan tubuh dan aliran darah, Asupan kalsium sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya osteoporosis dan bermanfaat untuk menjaga kepadatan dan massa tulang.
- Fosfor : Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh manusia adalah berbentuk garam kalsium fosfat dan merupakan bagian dari kristal hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut. Hidroksipatit memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor di dalam tulang berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Dengan kata lain fosfor sangat penting untuk struktur tulang..
- Vitamin D merupakan prohormon steroid. Dalam mekanisme sistem rangka manusia, vitamin D diperlukan untuk metabolisme kalsium sebagai komponen utama pembentuk tulang.
- Vitamin K dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga terbentuk struktur rangka tubuh yang kuat. Vitamin K juga dapat menurunkan risiko terkena osteoporosis karena bekerja menekan “osteoclast”
Demikian share kali ini mengenai osteoporosis semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment