Penyakit Lupus
Penyakit lupus merupakan suatu penyakit autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh menjadi sangat hiperaktif hingga menyerang sel - sel normal dalam jaringan tubuh yang sehat.Sistem imun pada kondisi normal, akan membuat membuat antibodi sebagai perlindungan dalam melawan penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan benda asing lain yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebut antigen.
Namun adakalanya antibodi tersebut menjadi hiperaktif dan tidak dapat membedakan antara antigen dan sel normal serta jaringan sehat dalam organ tubuh sehingga semua akan diberantas dengan cara dirusak. Kondisi inilah yang disebut dengan penyakit lupus.
Ibarat polisi tidak dapat membedakan mana penjahat mana yang bukan penjahat sehingga semua orang ditangkap dan dipenjara, nah kalau yang dipenjara itu presiden pasti berabe......
Didalam tubuh manusia, serangan autoimun ini akan menyebabkan gejala seperti peradangan, pembengkakan, kerusakan sendi dan organ lain seperti ginjal, paru-paru, hati, jantung bahkan darah serta jaringan kulit, sehingga bisa memberikan kesan diagnosa yang sama sekali keliru.
Penyebab Lupus
Hingga saat ini penyebab penyakit lupus belum diketahui pasti, namun banyak ahli yang mempercayai bahwa lupus terjadi karena gabungan rangasangan genetik dan faktor lingkungan.Lupus juga dikategorikan sebagai penyakit “silent killer” karena gejalanya kadang muncul seperti penyakit lain namun tidak kunjung sembuh ketika di obati.
Para ahli berpendapat, secara genetik jika ada riwayat keluarga terkena penyakit lupus dimungkinkan akan semakin besar untuk diturunkan. Namun untuk dapat terjadinya lupus biasanya juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan sebagai pencetus sebagai berikut :
- Stress yang ekstrem,
- Paparan Sinar Ultra Violet,
- Paparan senyawa kimia dlm makanan atau minuman contoh trichloroethylene,
- Pengaruh Obat dicurigai seperti hydralazine, procainamide, golongan sulfa dan penisilin.
- Infeksi virus khususnya Cytomegalovirus (CMV) Hepatitis C, Parvovirus, dan Epstein-barr
- Zat berbahaya dalam rokok.
Gejala penyakit lupus
Gejala penyakit lupus sangat bervariasi dan berbeda dari satu penderita dengan penderita yang lain. Disinyalir tidak ada dua penderita lupus yang memberikan gejala yang persis sama sehingga bisa dipakai untuk mendiagnosa lupus.Kesulitan dalam diagnosa lupus masih sering dialami oleh dokter di berbagai belahan dunia termasuk indonesia.
American College of Rheumatology (ACR) merumuskan 11 gejala yang mengarah ke diagnosa penyakit lupus. Seorang bisa didiagnosa dicurigai mengidap penyakit lupus jika menunjukkan minimal 4 dari 11 gejala yang sudah dirumuskan seperti dibawah ini:
- Serositis peradangan selaput jaringan seperti di paru-paru (pleuritis), jantung (perikarditis)
- Borok mukosa, luka kecil-kecil pada mulut dan hidung,
- Arthritis, nyeri, bengkak, sakit pada dua atau lebih sendi,
- Photosensivity, muncul ruam atau gejala lain karena sinar UV,
- Kelainan darah, anemia hemolitik kekurangan sel darah merah, putih atau trombosit,
- Gangguan Ginjal, kandungan tinggi protein dalam urin,
- Tes antibodi nuclear menunjukkan hasil positif,
- Gangguan Imunologi, tes imunologi menunjukkan hasil positif,
- Gangguan Neurologis, kejang atau psikosis,
- Ruam-ruam di pipi,
- Ruam diskoid, bercak merah bersisik yang meninggalkan bekas luka.
Pengobatan Lupus
Saat ini pengobatan penyakit lupus masih dikembangkan khususnya dinegara maju. Kasus penyakit lupus memang tergolong jarang, bisa jadi disebabkan karena gejala yang dimunculkan mirip dan diduga sebagai penyakit lain. Obat penyakit lupus juga belum ada hingga saat ini, beberapa obat baru sedang diteliti dan diuji klinis.Tingkat pengobatan penyakit lupus akan semakin tinggi jika saja lupus mampu didiagnosa sedini mungkin.
Untuk lupus dengan gejala ringan hingga sedang dapat diobati secara simtomatik untuk menghilangkan gejala NSAID, Obat Malaria dan Golongan Kortikosteroid.
Lupus dengan gejala yang lebih berat dapat diberikan kortikosteroid dosis tinggi namun perlu dipertimbangkan efek samping serius yang muncul pada pengobatan dengan kortikosteroid.
Dapat juga diberikan obat yang bersifat Imunosuresif yang menekan sistem imun namun perlu hati hati karena penekanan terhadap sistem imun bisa berakibat tubuh rentan terhadap infeksi serius.
Pengobatan penyakit lupus harus dilakukan oleh dokter dan akan lebih tepat lagi dengan sub bidang ilmu imunologi.
Tips berikut mungkin akan sangat bermanfaat untuk penderita penyakit lupus.
- Perawatan kulit gunakan tabir surya dengan SPF > 15
- Diet Makanan yang bergizi dan berimbang dengan rendah gula dan garam,
- Managemen rasa sakit dan nyeri senatural mungkin,
- Olah raga ringan secara teratur akan mencegah osteoporosis dan atrofi otot,
- Rehabilitasi fisik dan gunakan alat bantu jika diperlukan seperti kursi roda,
- Hindari pekerjaan yang memperburuk gejala,
- Hindari perubahan suhu dan iklim yang ekstrim,
- Konsultasi dengan dokter dalam penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi,
- Terapi psikologis dan ahli kognitif mungkin diperlukan jika gejala lupus menyebabkan gangguan kognitif dan menyerang sistem memori.
- Selama kehamilan konsultasikan dengan dokter tentang resiko untuk diri dan anak yang dilahirkan.
Demikianlah share mengenai penyakit lupus semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment